MATERI ELEMEN BHINNEKA TUNGGAL IKA FASE E (X)
5.3. Bhinneka Tunggal
Ika
Menyajikan makna
semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai modal sosial; dan memahami prinsip gotong
royong sebagai perwujudan sistem ekonomi Pancasila yang inklusif dan
berkeadilan.
- Asal-usul
Semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular (abad ke-14), artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.” - Makna
Literal dan Filosofis
Secara harfiah menunjukkan keberagaman (suku, agama, budaya) yang dipersatukan oleh semangat persatuan dan kesatuan. - Bhinneka
Tunggal Ika sebagai Modal Sosial
Menjadi perekat antarwarga, membangun kepercayaan, gotong‑royong, dan saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat. - Perwujudan
Toleransi
Mengajarkan sikap saling menghargai perbedaan keyakinan, adat, dan tradisi sebagai landasan harmoni sosial. - Peran
dalam Pembangunan Nasional
Dengan modal sosial yang kuat, keberagaman menjadi kekuatan untuk mendorong kerjasama dalam pembangunan ekonomi, politik, dan budaya. - Konsep
Gotong Royong
Gotong royong adalah kerja sama sukarela antarwarga untuk mencapai tujuan bersama, mencerminkan semangat kolektivitas Pancasila. - Gotong
Royong sebagai Sistem Ekonomi Pancasila
Menekankan pada ekonomi kerakyatan: saling membantu, berbagi risiko, dan mengutamakan kesejahteraan bersama daripada keuntungan individu semata. - Inklusivitas
dan Keadilan Ekonomi
Sistem gotong royong meniadakan eksklusi ekonomi, memastikan setiap anggota masyarakat—termasuk yang lemah—berkesempatan sejahtera. - Contoh
Praktik Gotong Royong
Seperti arisan tunai, koperasi desa, kerja bakti membangun sarana umum, dan program mutual aid (bantuan bersama) di masyarakat. - Tantangan
dan Penguatan
Perlu dipertahankan melalui pendidikan karakter, pelibatan generasi muda, dan kebijakan yang mendukung semangat kebersamaan serta pemerataan ekonomi.
ALPA SEFTIANO, S. Pd,. Gr - SMAN 2 PULAU RIMAU
Belum ada Komentar untuk "MATERI ELEMEN BHINNEKA TUNGGAL IKA FASE E (X)"
Posting Komentar